Halaman

Kamis, 11 Juli 2013

Mammoth Usia 39.000 Tahun Dipamerkan di Jepang - Teknologi

Bulan Mei lalu, ilmuwan Rusia berhasil menemukan bangkai mammoth di lepas Pantai Utara Siberia, Rusia. Diperkirakan mammoth itu berusia 39.000 tahun.

Saat ini, mammoth yang ditemukan masih memiliki darah, jaringan otot, sampai bulu berwarna pirang itu sedang dipamerkan di Yokohama, Jepang, dari 13 Juli sampai 16 September 2013, dilansir The Christian Science Monitor,Kamis 11 Juli 2013.

Mammoth betina muda yang diduga mati pada kisaran usia 50-60 tahun itu adalah salah satu spesimen terawet yang pernah ditemukan.

Kevin Campbell, profesor fisiologi lingkungan dan evolusi di University of Manitoba Kanada mengatakan, penemuan mammoth dalam bentuk yang masih utuh sangat tidak biasa. Biasanya para ilmuwan hanya menemukan fosil gigi, tulang, dan gadingnya.

"Temuan ini akan menguak pertanyaan apakah zaman dulu mammoth dibantai oleh manusia?" kata Campbell.


Dia menambahkan, masih banyak yang belum diketahui tentang kehidupan mammoth yang punah sekitar 4.000 tahun lalu.
Bagaimana mammoth bisa bertahan hidup di Siberia yang memiliki suhu dingin yang sangat tinggi masih jadi misteri.

"Bagaimana evolusi mereka menjadi raksasa yang dipenuhi bulu wol, lapisan lemak tebal, serta ekor dan telinga yang kecil," ujar Campbell.

Kloning

Para ilmuwan Rusia mengklaim bisa menghadirkan kembali hewan yang terakhir hidup di Bumi pada 4.000 tahun lalu itu melalui DNA sampel darahnya.

"Kami benar-benar terkejut menemukan darah dan jaringan otot dari makhluk raksasa zaman purba utuh," kata Semyon Grigoriev dari North Eastern Federal University, Siberia, dilansirDaily Mail.

Grigoriev berharap penelitian ini bisa menemukan sel hidup atau pun lainnya dari bangkai itu. "Saya curiga darah mammoth itu memiliki anti beku alami," ujarnya.

Saat ini, bangkai dengan berat satu ton itu telah dibawa ke daratan. Sampel mammoth telah diambil untuk studi ke Yakutsk, ibukota Republik Sakha, atau Yakutia, sebuah wilayah terbesar di Federasi Rusia.

Sementara sampel lainnya dikirim ke ilmuwan Korsel, Hwang Woo Suk, yang punya laboratorium bioteknologi. Woo Suk diketahui tengah berupaya mengkloning mammoth dengan cara menanamkan sel telur ke gajah hidup selama 22 bulan masa kehamilan.

Sumber : Viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar